Seorang Bocah 5 Tahun Tewas dalam Kebakaran di Festival Seni Jepang

Tokyo - Sebuah festival seni di Tokyo, Jepang diwarnai insiden kebakaran aneh. Salah satu instalasi seni berbentuk wahana permainan anak tiba-tiba terbakar dan menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun yang ada di dalamnya. 

Instalasi seni yang terbakar itu berbentuk jungle gym, atau semacam wahana panjat-panjatan untuk anak-anak yang terbuat dari kayu. Instalasi itu merupakan bagian dari festival seni, namun diperbolehkan untuk digunakan bermain oleh anak-anak yang berkunjung ke festival itu.

Seperti dilansir AFP, Senin (7/11/2016), sejumlah saksi mata menyebut kobaran api besar membubung beberapa meter ke langit malam saat kebakaran terjadi pada Minggu (6/11) waktu setempat. Seorang pria yang diyakini ayah korban berteriak minta tolong. 

"Anak saya ada di dalam!" teriak pria yang tidak disebut namanya itu, seperti dilaporkan surat kabar setempat Asahi Shimbun.

Dalam keterangan terpisah, kepolisian setempat menyatakan bocah laki-laki bernama Kento Saeki dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit setempat. Namun polisi tidak menjelaskan lebih lanjut soal penyebab kematian bocah itu.

Berbagai surat kabar setempat melaporkan bahwa Saeki mengalami luka bakar parah. Laporan media lokal juga menyebut ada sejumlah anak-anak lainnya yang berhasil lolos dari insiden kebakaran itu.

Penyebab kebakaran ini masih belum diketahui pasti. Dilaporkan media lokal Jiji Press yang mengutip sumber yang menyelidiki insiden ini, sebuah lampu pijar yang rusak ditemukan di lokasi kebakaran. Keberadaan lampu pijar itu dianggap bisa memicu api pada serbuk kayu yang ada di instalasi itu.

Instalasi itu dirakit oleh sekelompok mahasiswa setempat dan dipamerkan pada Tokyo Design Week yang ramai pengunjung, termasuk anak-anak. Usai insiden ini, penyelenggara acara menyampaikan permohonan maaf atas jatuhnya korban jiwa.

Ayah bocah itu dan seorang pria lainnya yang berjibaku menyelamatkan anak-anak dari instalasi itu saat kebakaran terjadi, mengalami luka bakar namun tidak membahayakan nyawa mereka.