Ilmuwan Ungkap Proses Pasutri Bisa Mencapai Orgasme

Hampir semua pasangan suami-istri (pasutri) ketika berhubungan seks akan mengalami orgasme. Namun, kebanyakan pasutri tidak mengetahui mengapa mereka bisa orgasme.


Hal itu adalah inti dari sebuah studi baru yang memecahkan apa yang terjadi pada tubuh saat mencapai puncak rangsangan seksual. Meskipun telah berabad-abad penelitian, ilmuwan tetap tidak menemukan tentang mekanisme yang mendasari klimaks.

Tapi, kini neuroscientist, Adam Safron dari Northwestern University, telah memetakan bagaimana stimulasi mengubah aktivitas otak. Singkatnya, rangsangan seksual berfokus sedimikian rupa dan mengirimkan sinyal ke otak, membuat seseorang hanya berkonsentrasi terhadap sensasi itu.

Seseorang seperti kehilangan kesadaran dan mengabaikan suara-suara lain, perasaan dan bau di sekitar. Tidak ada rangsangan alami yang bisa memecah konsentrasi.

"Seks adalah sumber sensasi dan hubungan emosional yang menyenangkan. Tetapi, itu sebenarnya merupakan kondisi kesadaran yang berubah," ujar Dr Safron yang dikutip Dailymail, Rabu (2/11/2016).

Untuk menguji hal unik ini, Dr Safron meneliti penelitian terkait selama bertahun-tahun untuk membuat model, di mana aktivitas ritme seksual mungkin memengaruhi ritme otak. Model ini menunjukkan, merangsang saraf tertentu dengan cara tertentu pada kecepatan tertentu dan neuron kembali membuat seseorang fokus. Mereka mulai melakukan sinkronisasi aktivitas, proses ini disebut entrainment saraf.

Akhirnya, jika rangsangan cukup lama, singkonisasi ini dapat menyebar ke seluruh otak, sehingga membuat seseorang lebih fokus dari sebelumnya. Hal ini mungkin penting untuk memberikan intensitas yang cukup untuk memicu mekanisme klimaks.

"Sebelum tulisan ini, kami tahu apa yang aktif di otak ketika seseorang orgasme. Kami tahu banyak tentang faktor-faktor hormonal dan neurokimia, tetapi kita tidak benar-benar tahu mengapa seks dan orgasme begitu baik," tutur Dr Safron.