Terseret Skandal Nepotisme, Teman Dekat Presiden Korsel Minta Maaf ke Publik
Seoul - Choi Soon-sil, teman dekat Presiden Korea Selatan Park Geun-hye yang terjerat skandal nepotisme akhirnya pulang ke negara tersebut. Di hadapan wartawan, Choi memohon maaf kepada publik Korsel.
Seperti dilansir Reuters, Senin (31/10/2016), Choi yang mengenakan topi dan syal untuk menutupi wajahnya. Saat wartawan mendekat untuk mengambil gambarnya, Choi menggunakan tangan untuk menutup wajahnya. Choi menjadi pusat penyelidikan dugaan korupsi dan nepotisme, dengan dirinya dituding memanfaatkan kedekatannya dengan Presiden Park untuk mempengaruhi urusan negara dan meraup keuntungan pribadi.
Dengan dikawal ketat, Choi bergerak memasuki kantor kejaksaan di Seoul, pada Senin (31/10), untuk menjalani pemeriksaan. Lautan wartawan juga demonstran memenuhi bagian luar gedung, bahkan Choi sempat kehilangan salah satu sepatunya saat berdesak-desakan.
"Saya pantas mati karena melakukan kejahatan," ucap Choi di hadapan wartawan yang terus mengikutinya.
"Mohon maafkan saya," imbuhnya.
Choi tiba di Korsel pada Minggu (30/10) pagi usai menetap beberapa lama di Jerman. Pengacaranya menyatakan, Choi siap menjawab pertanyaan jaksa terkait penyelidikan dugaan korupsi dan nepotisme yang sedang berlangsung. Saat ditanya apakah Choi mengakui kejahatan yang dilakukannya dengan meminta maaf, pengacara Choi menyatakan, kliennya hanya mengutarakan perasaannya, bukan menyatakan posisi hukum.
"Tidak tepat untuk menganggapnya sebagai pernyataan hukum," tutur pengacara Choi, Lee Kyung-jae kepada wartawan di luar kantor jaksa Seoul.
![]() |
Ribuan warga Korsel menggelar unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu (29/10) malam, untuk menyerukan agar Presiden Park mengundurkan diri dari jabatannya. Demonstran menuding Presiden Park mengkhianati kepercayaan rakyat dan gagal mengelola pemerintahan. Kelompok oposisi Korsel menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini. Namun mereka tidak menyinggung opsi pemakzulan presiden.
Presiden Park kini tengah menjalani tahun keempat dari total lima tahun masa jabatannya. Beberapa waktu lalu, Presiden Park telah meminta maaf secara langsung kepada rakyat Korsel dan mengakui dirinya mengizinkan Choi mengakses pidato-pidatonya kenegaraannya.
![]() |
Namun Presiden Park tidak menanggapi langsung soal tudingan dirinya membiarkan Choi mengambil keuntungan dan mencampuri pemerintahan. Terkait skandal ini, delapan ajudan Presiden Park termasuk Kepala Staf Kepresidenan dan tiga penasihat pentingnya telah mengundurkan diri.
https://www.jaranhosting.com>



No comments